KABARMADURA.ID | SUMENEP-Sebanyak 100 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep diminta untuk memaksimalkan peran tim.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Sami’oeddin mendesak agar pemkab memaksimalkan peran Tagana. Mengingat bencana alam dan sosial di Sumenep tidak bisa diprediksi. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan yang biasanya rawan bencana.
“Beberapa waktu lalu, bencana kekeringan sempat melanda di beberapa kecamatan. Saat ini biasanya banjir, genangan dan longsor juga berpotensi, makanya perlu menyiagakan tagana,” katanya, Rabu (13/12/2023).
Menurutnya, paling tidak, masing-masing kecamatan ada penambahan personel tagana minimal 5 orang. Sehingga, pada saat ada bencana langsung tanggap.
Menanggapi hal itu, Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep Suharto mengatakan, tim yang hanya beranggotakan 100 orang ini diakui terkadang tidak sebanding dengan intensitas bencana yang sering terjadi di wilayah Sumenep yang cukup luas.
“Personel sering keteteran, setiap kali terjadi bencana dengan tingkat kerusakan wilayah atau dampak yang cukup parah, memang butuh penambahan saat ini sedang diusahakan,” paparnya.
Hingga saat ini, dia mengaku akan mengajukan penambahan personel tagana, minimal setiap kecamatan ada lima personel. Tetapi juga perlu ditopang dengan anggaran yang ada.
“Tim tagana hanya diberikan insentif Rp150 ribu tiap bulan, hal ini juga perlu dipikirkan,” ujarnya.
Menurutnya, bertambahnya personel juga perlu ditambah anggarannya. Suharto mengaku sudah mengajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) agar ada penambahan tim tagana itu.
“Jika tidak ada, nanti akan memaksimalkan personel yang ada,” tuturnya.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna