Warga yang Akses Layanan Terus Meningkat, RSUD Smart Pamekasan Lakukan Sejumlah Terobosan

News55 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Slamet Martodirdjo (RSUD SMart) Pamekasan terus melakukan terobosan demi tingkatkan layanan kesehatan. Hal itu menyusul tingginya warga yang mengakses layanan kesehatan pasca perayaan Idulfitri.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Smart Pamekasan dr. Yosi Nugrahaini mengatakan, jumlah pasien yang masuk pasca libur lebaran cukup tinggi.

Bahkan, menurutnya, sejumlah poli harus memberikan layanan kesehatan di angka 100 hingga 100 lebih pasien dalam satu hari.

Menurutnya, tidak semua penderita penyakit datang ke rumah sakit karena adanya keluhan atau gejala yang dirasakan. Ada sebagian pasien ke RSUD karena obatnya habis.

Tentu semuanya harus dilayani dengan maksimal. Untuj menunjang hal itu, manajemen RSUD Smart terus melakukan terobosan agar masyarakat terlayani dengan baik.

Baca Juga:  Persiapan Belum Rampung, Pengajuan Akreditasi Lapling di Pamekasan Diproyeksikan Tahun Depan

“Kemarin yang lumayan sibuk itu poli penyakit dalam, informasinya sekitar 100 pasien lebih. Kalau poli jantung 100 pasien, kemudian disusul poli saraf,” ungkapnya, Senin (22/04/2024)

Sementara itu, Koordinator Humas RSUD Smart Pamekasan dr. Indri Widayanti menerangkan, tingginya jumlah pasien yang mengakses layanan kesehatan pasca libur Idulfitri cukup tinggi.

Bahkan, pihaknya merilis tiga penyakit kronis paling banyak diderita warga usai Idulfitri 2024. Tiga penyakit terbanyak yang diderita warga itu, di urutan pertama gagal jantung, kemudian diabetes, terakhir gagal ginjal.

Dijelaskan dr. Indri, gagal jantung adalah penyakit kronis yang butuh pengobatan panjang dan kontrol secara teratur. Sehingga ketika poliklinik RSUD SMart membuka layanan pertamanya pascalebaran, banyak pasien jantung yang datang untuk kontrol.

Baca Juga:  RSUD SMart Pamekasan Buka Layanan Poli Sore Khusus Anak

Kemudian untuk diabetes, terang dr. Indri, pada momentum lebaran kemarin, banyak pasien diabetes tidak mengontrol pola makan dan pola hidup sehatnya.

Banyak pasien yang mengkonsumsi makanan mengandung tepung dan berlemak. Padahal, jenis makanan tersebut menjadi faktor meningkatnya jumlah pasien diabetes yang ditandai dengan kadar gula, karbohidrat, dan lemak yang tinggi.

“Untuk gagal ginjal, penyebabnya juga dipengaruhi pola hidup yang tidak sehat. Misal, karena pola makan yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan asam uratnya tinggi dan mempengaruhi fungsi kerja ginjal,” tutupnya.

Pewarta: Miftahul Arifin
Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *