KABAR MADURA | Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Kabupaten Sumenep (BEMSU) menuntut Polres Sumenep tidak lelet dalam mengatasi masalah kriminalitas yang belakangan meresahkan warga.
Aliansi BEMSU menilai, kasus kriminal di Sumenep sudah semakin meresahkan masyarakat, sehingga berpotensi menciptakan situasi kecemasan. Salah satunya pengeroyokan terhadap Ainur Rahman di Jalan Lingkar Barat, Desa Babbalan, Kecamatan Batuan pada Minggu (1/12/2024) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
“Yang pertama, penangkapan pelaku kejahatan di Jalan Lingkar Barat, Batuan. Kami meyakini masih ada beberapa aktor yang belum ditangkap lantaran kabur ke luar kota,” kata Abdurrahman Saleh, korlap aksi Aliansi BEMSU saat demonstrasi di Mapolres Sumenep, Rabu (11/12/2024).
Penganiayaan tersebut diduga dilakukan sekelompok pemuda yang sedang balap liar di jalan tersebut. Para pelaku ditengarai tidak terima karena ditegur korban. Bahkan, peristiwa tersebut sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Dalam peristiwa tersebut, diduga terdapat 7 pelaku. Tiga terduga pelaku sudah ditangkap, yakni berinisial RM, OF dan RI. Sedangkan empat pelaku lainnya masih diburu. Dengan kondisi itu, Polres Sumenep didesak segera memberantas balap liar di beberapa wilayah Sumenep. Terlebih, masih ada korban lain di wilayah berbeda yang diduga akibat ulah pelaku balap liar.
Korban lain tersebut adalah Fitri, gadis berusia 22 tahun asal warga Desa Sogian, Kecamatan Ambunten, Sumenep. Dia diduga menjadi korban begal oleh dua orang tidak dikenal di kawasan Batu Koong, Desa Kalebengan, Kecamatan Rubaru, pada Jumat malam (04/12/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.
Awalnya Fitri yang saat itu mengendarai sepeda motor dari Kota Sumenep menuju Ambunten, merasa ada yang membuntuti saat melintasi jalan di sekitar Pasar Banasare. Bahkan, Fitri sempat dicegat namun berusaha melarikan diri. Sayangnya pelaku membacok Fitri saat berusaha menghindar dari kejaran pelaku.
Sehingga polisi didesak menangkap pelaku kasus pembacokan di Kecamatan Rubaru. Terlebih, korban adalah seorang wanita muda dan dikenal pekerja keras.
Aliansi BEMSU menilai, balap liar yang marak terjadi selalu lepas dari pengawasan aparat penegak hukum. Sedangkan aktivitas yang meresahkan warga itu dinilai perlu tindakan tegas kepada para pelaku agar bisa menimbulkan efek jera dan demi keselamatan saat berkendara di jalan.
Selain kasus begal dan balap liar, BEMSU juga meminta pengusutan tuntas kasus penyalahgunaan narkoba yang diduga melibatkan oknum anggota Fraksi PPP DPRD Sumenep berinisial BEI di wilayah Pulau Talango.
“Harus dilakukan investigasi mendalam. Kami khawatir generasi bangsa di Sumenep akan terjerumus dengan narkoba. Apalagi, yang ditangkap kemarin itu adalah penjual yang sekaligus anggota aktif DPRD Sumenep,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menyampaikan, memang selama ini sudah melakukan berbagai upaya, termasuk menangkap terduga pelaku pengeroyokan di jalur lingkar barat Sumenep.
“Kalau yang Kecamatan Rubaru masih proses ini,” paparnya. (ara/waw)