Cara Pemkab Sumenep Lestarikan Seni Karawitan, Dijadikan Ajang Adu Kemampuan Bermusik Siswa

Berita, News7 views

KABAR MADURA | Musik klenengan tidak hanya dikenalkan kepada generasi muda, tetapi juga dijadikan ajang adu kemampuan yang melibatkan siswa dan siswa sekolah dasar sederajat di Sumenep. Hal itu sebagai wujud perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terhadap banyak ragam seni dan budaya di wilayah paling timur Madura ini.

MOH RAZIN, SUMENEP

Pukulan nada-nada alat musik berbahan logam kuningan itu kerap menggema di Museum Keraton Sumenep. Uniknya, yang memainkan musik merupakan anak-anak pelajar di Kota Keris ini.

Di zaman kerajaan, alat musik gamelan tersebut merupakan bagian dari seni karawitan yang tidak mudah dijangkau masyarakat umum, karena hanya jadi kegemaran khusus keluarga keraton. Di zaman itu, gamelan hanya dimiliki keluarga keraton dan penempatannya hanya berada di dalam tembok. Sebuah batas yang sulit ditembus oleh rakyat biasa.

Banner Iklan

Pada waktu itu, seni dan budaya juga dipengaruhi oleh sistem kekuasaan atau pemerintahan. Sehingga ada batasan-batasan dan ketentuan tertentu. Demikian disampaikan Bupati Sumenep Achmad Fauzi.

Baca Juga:  Pilkada 2024, Polres Pamekasan Pastikan Petugas Ops Mantap Praja Sehat

Sejak menjadi wakil bupati (wabup), Fauzi mulai memberi keleluasaan untuk merawat kesenian yang usianya sudah ratusan tahun itu.

“Kami terhadap kebudayaan dan kesenian terus diberikan kesempatan oleh pemkab agar terawat dan terus dilestarikan,” tutur suami Nia Kurnia Fauzi itu.

Saat ini, alat musik logam yang dimainkan lebih dari lima personel itu sudah masuk ke sekolah-sekolah, bahkan sudah dijadikan ekstrakurikuler. Sebagai bentuk apresiasi dari Pemkab Sumenep, serta pelestarian budaya, sering ditampilkan di acara-acara penting di Kota Keris ini.

Dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional juga dimainkan. Hal itu bertujuan agar kesenian tersebut bisa dikenali para siswa dan siswi di kabupaten paling timur Pulau Madura ini.

Baca Juga:  Komisi IV Apresiasi Capaian UHC

“Kami selalu terbuka terhadap kreativitas masyarakat, baik di sektor kesenian maupun yang lainnya,” pungkasnya. (waw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *