KABAR MADURA |Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan menggelar seminar hasil kajian koleksi museum umum Mandhilaras tentang naskah kuno dan benda-benda pusaka di Gedung Serbaguna PKPRI Pamekasan. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, sejak Senin (9/12/2024) hingga Selasa (10/12/2024).
Kepala Disdikbud Pamekasan Moh Alwi mengatakan, perhatian khusus terhadap peninggalan naskah kuno dan benda-benda pusaka harus terus digalakkan, utamanya kepada para peserta didik di sekolah. Sehingga, peserta didik bisa mengenal budaya yang telah lestari ratusan tahun. Maka dari itu, pihaknya menggelar seminar hasil kajian koleksi museum, naskah kuno, dan benda-benda pusaka.
“Makanya kami undang para guru, supaya bisa hasil dari seminar kajian ini bisa menjadi salah satu bahan ajar di sekolah, sehingga minat anak didik terhadap budaya Madura semakin tinggi. Kalau bukan mereka, siapa yang akan melestarikan,” paparnya saat diwawancarai Kabar Madura.
Alwi menyebut, hari pertama seminar fokus membahas tentang benda pusaka keris. Sementara pada hari kedua membahas tentang hasil kajian manuskrip. Menurutnya, sebelum diadakan seminar tersebut, pihaknya terlebih dahulu melakukan konservasi, restorasi, dan kajian benda pusaka.
“Kami berharap hasil kajian bisa terus mengedukasi masyarakat dan para generasi muda terus memperhatikan dan melestarikan warisan budaya yang dimiliki,” tegasnya.
Sekadar diketahui, peserta seminar itu berasal dari guru jenjang sekolah menengah pertama (SMP), komunitas budaya, pemerhati budaya, dan kolektor. (rul/zul)