Kemenag RI Restui Yayasan Annuqayah Satukan Instika Gabung Universitas Annuqayah

Pendidikan1,387 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Alih status Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) ke Universitas Annuqayah kini telah menemui puncaknya.

Surat keputusan (SK) izin penggabungan Instika ke Universitas Annuqayah telah diterbitkan dan ditandatangani oleh Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas tertanggal 22 April 2024.

Ketua Yayasan Annuqayah Kiai Abbadi telah lama bertekad satukan Instika dan Universitas Annuqayah. Meskipun ada dua perguruan tinggi di Annuqayah, pihaknya sebelumnya mewanti-wanti agar tidak membeda-bedakan keduanya. Sebab, keduanya akan disatukan.

“Mohon kepada semua pihak untuk tidak membeda-bedakan antara Instika dengan Universitas Annuqayah. Nanti akan bergabung jadi satu,” terang Kiai Abbadi dilansir dari instika.ac.id, beberapa waktu lalu.

Kabar izin penggabungan Instika dan Universitas Annuqayah ini disampaikan oleh Rektor Instika KH. Moh. Naqib, di halaman Rektorat Instika, Sabtu (8/6/2024).

“Tentunya ke depan Kiai Hosnan sebagai Rektor Universitas Annuqayah akan menjumpai tugas yang relatif berat. Tidak hanya mengurus satu institusi, tetapi dua institusi kemudian digabung. Belum lagi ada pemikiran misalnya bagaimana Instika sebagai sebuah warisan lama itu harus dipertahankan dan kemudian dikembangkan, dihidupkan karakternya. Sementara, IST atau Universitas Annuqayah dibiarkan berkembang dengan profil baru,” ungkapnya.

Kiai Naqib menegaskan agar Instika sebagai kampus warisan para masyaikh di Annuqayah tetap tidak kehilangan marwahnya.

“Tetapi walaupun demikian bisa saja Instika atau dakultas-fakultas ilmu keislaman itu tetap tidak kehilangan marwah atau ruhnya sebagai suatu fakultas yang menjadi warisan lama. Jadi tinggal pengaturan saja,” katanya.

Baca Juga:  PPDB Dibuka, SMP Swasta di Pamekasan Lakukan Berbagai Cara Demi Menarik Minat Calon Siswa

Sementara itu, Rektor Universitas Annuqayah Dr. KH. Muhammad Hosnan, mengharapkan agar apa yang disampaikan oleh Rektor Instika menjadi cambuk untuk mengabdi di Annuqayah.

“Apa yang disampaikan oleh Kiai Naqib Hasan barusan, saya kira mari kita jadikan cambuk bagi kita untuk berada di jalur yang benar, tegak lurus mengabdi di Annuqayah. Sebagaimana disampaikan oleh beliau, SK Menteri Agama RI tentang izin pengabungan Instika ke Universitas Annuqayah sudah kita terima,” katanya.

Kiai Hosnan menjelaskan, izin penggabungan itu sesuai dengan espektasi, yaitu Kemenag RI sendiri yang menggabungkan Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menjadi satu sehingga memiliki 3 fakultas, yakni Fakultas Ushuluddin, Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam serta Program Pascasarjana.

“Alhamdulillah sesuai dengan ekspektasi yang kita usulkan, bahwa identitas Instika tidak serta merta melebur di Universitas Annuqayah karena penggabungan di kita Fakultas-Fakultas Ilmu Keislaman bukan menjadi Fakultas Agama Islam. Dengan begitu, di dalam SK tersebut muncul Fakultas-Fakultas Ilmu Keislaman yang di-SK tersebut memang ada perubahan-perubahan. Cuma keputusan Menteri Agama ada dua fakultas digabung,” ungkapnya.

Kiai Hosnan yang juga Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Sumenep ini berharap kepada civitas di Universitas Annuqayah agar pondasi yang sudah diletakkan ini terus dijaga dan dilestarikan, sehingga menghasilkan distingsi keislaman di perguruan tinggi Annuqayah.

“Tugas ini tidak ringan, tidak mudah, tantangan kita ke depan diharapkan bisa menjaga, melestarikan dan mengembangkan sekaligus mempertegas distingsi keislaman yang ada di perguruan tinggi Annuqayah. Di samping itu, mengembangkan keilmuan yang sudah menjadi kebutuhan hari ini dan untuk generasi masa depan. Beliau sudah meletakkan pondasi untuk melakukan hal-hal tersebut. Kita tinggal melanjutkan. Jadi pondasi ini sudah sangat kuat. Diletakkan KH Ah Syamli dilanjutkan dan dikokohkan oleh Kiai Naqib Hasan. Maka tugas kita semua tentu tidak lebih mudah, menjaga, melanjutkan melestarikan dan bahkan mengembangkan serta menghasilkan distingsi yang baru bagi Universitas Annuqayah,” tambahnya.

Baca Juga:  Perjalanan Intelektual Sang Profesor Asal Pamekasan

Di akhir kata sambutan, Kiai Hosnan mengatakan bahwa proses ini masih awal dan mengajak semua civitas untuk memantapkan niat dan pikiran mengabdi di Annuqayah.

“Seluruhnya ini masih sangat awal tapi keputusan sepenuhnya ada di yayasan. Saya mengajak kita semua untuk bergendengan tangan dan bekerja sama, memantapkan pikiran dan niat baik kita untuk mengabdi di Annuqayah, sehingga Universitas Annuqayah terdepan minimal di Madura untuk mencerdaskan kehidupan masyatrakat sekitar,” katanya.

Dalam pada itu, alumnus Instika Abdur Rasyid menyambut baik sekaligus bersyukur atas progres almamaternya yang terus berkemajuan.

”Tentu itu kabar baik bagi kami selaku alumni. Kita doakan semoga Universitas Annuqayah terus menjadi kampus yang mencerdaskan umat. Insya Allah anak saya kelak akan dikuliahkan di Universitas Annuqayah,” ujar jebolan Pondok Pesantren Annuqayah Latee itu.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Hairul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *