KABAR MADURA | Memasuki musim pancaroba, sejumlah desa di Pamekasan terdampak bencana alam. Akibatnya, puluhan rumah rusak yang disebabkan hujan disertai angin kencang. Bahkan, tidak sampai sepekan, korban terdampak makin banyak.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Pamekasan Dofir Rosidi mengatakan, awalnya, Sabtu (2/11/2024), terdapat 45 rumah yang rusak akibat bencana alam di awal pancaroba tersebut. Kemudian, bertambah sekitar 30-an rumah kembali terdampak angin kencang pada, Senin (4/11/2024).
“Kurang lebih total ada 80-an rumah yang terdampak. Untuk fasilitas umum tidak ada kerusakan, rata-rata yang terdampak rumah warga,” ungkapnya, Selasa (5/11/2024).
Dia menambahkan, pihaknya akan segera menyalurkan bantuan untuk korban terdampak, berupa bahan material bangunan, mulai dari genteng, kalvalum, kayu, dan lain-lain. Selain itu, ada juga bantuan berupa makanan.
Menurutnya, bantuan tersebut hanya menyasar kepada rumah-rumah yang belum disentuh perbaikan sama sekali. Oleh karena itu, bantuan yang tersalurkan tidak merata kepada semua korban terdampak.
Di samping itu, pihaknya mulai menyiapkan perlengkapan untuk penanggulangan bencana di saat musim hujan. Sebab tidak dipungkiri, saat musim penghujan, bencana alam sangat berpotensi terjadi, mulai dari banjir, longsor, dan lainnya.
“Beberapa peralatan seperti perahu karet dan peralatan penunjang lainnya ada yang sudah diambil, karena memang untuk sarpras sebagian didukung oleh provinsi,” terangnya.
Pihkanya juga akan membangun posko tanggap darurat yang nantinya akan dipusatkan di daerah kota. Sehingga, masyarakat lebih mudah dalam mengakses bantuan.
“Kepada masyarakat kami imbau untuk tetap waspada dan diharapkan meminimalisir dampak bencana,” tutup Dofir kepada Kabar Madura. (nur/zul)