KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Masalah sampah yang tidak dimanfaatkan dengan baik menjadi persoalan serius. Itu tidak hanya terjadi di Kabupaten Pamekasan.
Demikian pengakuan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Subaidi kepada Kabar Madura, Rabu (15/11/2023).
Dia menyebutkan, persoalan sampah hingga saat ini masih belum selesai. Karenanya, terus diupayakan perbaikan.
Subaidi mengungkapkan, tempat pembuangan sampah kini sudah diganti nama menjadi tempat pemrosesan sampah. Pihaknya sejak dulu ingin membangun tempat pemprosesan sampah tersebut di setiap desa yang tersebar di seluruh wilayah Pamekasan. Hal itu guna membangun hidup sehat yang ramah lingkungan serta dapat membangun kedisiplinan warga Pamekasan.
Namun keinginan tersebut hingga saat ini masih belum tercapai. Salah satu penyebabnya adalah karena DLH Pamekasan lebih mengutamakan desa yang berdekatan dengan perkotaan.
“Untuk sampah menjadi masalah serius; tidak hanya di Pamekasan, tetapi juga di semua negara yang ada. Untuk Pamekasan sendiri, kami sudah dari dulu punya rencana untuk membangun TPS tersebut, namun hingga saat ini masih belum bisa terlaksana. Hal itu karena kami melakukannya secara bertahap,” ungkapnya.
Subaidi mengaku, keberadaan tempat pemrosesan sampah yang ada di pinggir kota sudah hampir 100 % tercapai, tempat tersebut di antaranya sudah ada desa Teja dan Nyalabuh laok, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan.
“Sampah di Pamekasan bukan dibuang ke tempat pembuangan sampah, namun diangkut menuju tempat pemrosesan sampah. Karena TPS itu diubah dari yang awalnya pembuangan diganti dengan pemrosesan. Untuk desa di lingkungan perkotaan sudah hampir keseluruhan ada TPS, hal itu dikarenakan rumah atau tempat tinggal lebih ramai ketimbang di daerah pedesaan yang keberadaannya jauh dari kota,” tegasnya.
Pewarta: Moh. Farid
Redaktur: Hairul Anam