Meski Bertambah, Dinsos Pamekasan Akui Program Permakanan Belum Mampu Jamin Seluruh Lansia

News14 views

KABAR MADURA | Program bantuan permakanan matang untuk lansia di Pamekasan terus berlanjut. Bahkan, pada tahun 2024, jumlah lansia penerima manfaat program bertambang. Sayangnya, tambahan jumlah penerima itu belum mampu menjamin seluruh lansia yang ada di Kota Gerbang Salam.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan Herman Hidayat Santoso mengatakan, bantuan makanan untuk lansia saat ini sedang berlanjut dengan besaran Rp40 ribu per orang setiap hari.

Banner Iklan Stop Rokok Ilegal

Untuk saat ini jumlah penerima bantuan permakanan lansia meningkat menjadi 421, atau bertambah 9 orang lansia dibandingkan dengan jumlah penerima tahun 2023 yang mencapai 412 orang.

Kendati demikian, pihaknya mengakui peningkatan jumlah penerima tersebut, belum mencapai keseluruhan dari jumlah lansia yang ada di Pamekasan, sebab pada tahun 2021 lalu jumlah laporan lansia yang sudah dipastikan mendapatkan bantuan berkisar 600 orang lebih.

“Kalau berdasarkan data di tahun 2021 sedikitnya ada 600 orang, sedangkan yang menerima sampai saat ini hanya 400 lebih,” ungkapnya, Senin (25/03/2024)

Baca Juga:  Pola Realisasi PKH Berubah, Dinsos Pamekasan Gencar Gelar Sosialisasi

Dijelaskan Herman, dalam proses penentuan penerima bantuan, pihaknya telah melakukan pendataan setiap bulan melalui tim pendamping lansia yang tersebar di 13 kecamatan sebanyak 13 orang.

Pendataan tersebut diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan, serta dapat memastikan bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan dan tepat sasaran.

Jika nanti ada lansia yang tidak mendapatkan bantuan itu, pihaknya mengarahkan agar melakukan pengajuan atau pengusulan ke pemerintah desa atau kecamatan untuk segera diusulkan, sebab dengan anggaran yang minim penerima dipastikan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Dia menyebut, salah satu syarat penerima bantuan permakanan, yaitu orang lansia yang secara administratif atau di dalam dokumen kartu keluarga (KK) hanya terdata satu orang dan tinggal sendirian.

Baca Juga:  Ketua Saudagar Madura Inginkan Industri Rokok Bebas dari Cukai 

Jikapun nanti ada lansia yang tinggal dengan anaknya yang belum produktif, maka dipastikan sudah memenuhi persyaratan yang tercantum.

Dalam menentukan makanan yang akan disalurkan, Herman menyatakan telah melalui proses rekomendasi makanan sehat dari Dinas Kesehatan Pamekasan.

“Lansia kan ada yang tinggal dengan anaknya yang sudah produktif , maka itu tidak boleh mendapat bantuan itu,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Imam Hosairi, mengatakan bahwa dalam rapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), bantuan makan lansia sudah diusahakan secara maksimal dengan tidak dikuranginya penerima bantuan makanan.

Dia berharap, dengan adanya bantuan makanan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan dapat mengurangi beban yang dipikul.

“Pada waktu pembahasan APBD makanan untuk lansia dilanjutkan jangan dikurangi,” tegasnya.

Pewarta: Moh. Farid
Redaktur: Miftahul Arifin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *