KABAR MADURA | Proyek pelebaran Jalan Saronggi-Lenteng yang anggarannya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sudah mulai dilelang. Sejumlah rekanan berebut untuk memenangkan tender pengerjaan jalan tersebut.
Kasubag Pengadaan Barang dan Jasa LPSE Sumenep Hanny Agus Andrian mengatakan, proses lelang proyek DAK pelebaran Jalan Saronggi-Lenteng itu sedang berjalan. Disebutkan, terdapat 20 rekanan yang mendaftar untuk memperebutkan proyek tersebut. Namun, hanya ada tiga rekanan yang siap mengikuti lelang.
”Hanya ada tiga peserta memasukkan dokumen penawaran. 17 lainnya tidak memasukkan dokumen penawaran,” jelasnya, Selasa (27/2/2023).
Tiga rekanan tersebut adalah PT. Trans Sinergi Indonesia dengan penawaran Rp16.326.851.414, PT. Rukun Jaya Madura Group Rp16.838.421.026, dan PT. Menara Inti Jaya Group Rp17.181.691.478.
Menurut Agus, pengajuan dokumen penawaran itu sudah berakhir pada Kamis lalu (22/2/2023). Dengan demikian, 17 rekanan yang sudah mendaftar itu dipastikan tidak berkesempatan lagi untuk memperebutkan proyek pelebaran jalan tersebut. Sehingga hanya ada tiga rekanan yang akan diproses ke tahap selanjutnya.
“Ketiganya nanti akan diproses dan dikroscek berbagai persyaratan yang diajukan. Tentu sesuai dengan ketentuan dan sekarang kami masih masuk pada tahap evaluasi administrasi, kualifikasi, dan lainnya,” tambahnya.
Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep M Ramzi meminta proses lelang pengerjaan pelebaran Jalan Saronggi-Lenteng itu harus sesuai ketentuan yang berlaku. Artinya, pemerintah harus benar-benar objektif dalam melakukan tahapan lelang.
“Persoalan lelang kadang publik berasumsi yang aneh-aneh, sehingga Pemkab Sumenep harus mampu menunjukkan sudah sesuai ketentuan,” tegas politisi Partai Hanura tersebut.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Sule Sulaiman