Setahun hanya Sekali Sosialisasi, Imigrasi Pamekasan Berdalih Karena Keterbatasan Waktu

News77 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Ribuan penolakan dalam proses pembuatan paspor oleh Imigrasi Pamekasan menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan. Pasalnya, Imigrasi dinilai kurang gencar dalam bersosialisasi.

Hubungan Masyarakat (Humas) Imigrasi Pamekasan Rangga Kharisma Putra mengatakan, dalam proses penolakan terhadap permohonan pembuatan paspor mayoritas diakibatkan duplikasi pembuatan. Untuk itu, pihaknya berharap agar kesalahan dalam proses pembuatan paspor tidak terjadi kembali di tahun 2024.

Dalam rangka membantu masyarakat serta mempermudah untuk melakukan pembuatan paspor, pihaknya setiap tahun sudah melakukan tahapan sosialisasi baik melalui online maupun secara langsung atau offline.

Baca Juga:  Siswa/i MAN 2 Pamekasan Berhasil Ciptakan Sepeda Listrik

“Kami setiap tahun ada program sosialisasi. Hal itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mudah dalam proses pembuatan paspor,” katanya.

Dijelaskan Rangga Kharisma Putra, Imigrasi Pamekasan mendapatkan empat jatah dalam program sosialisasi. Aari jumlah tersebut lalu dibagi menjadi empat bagian yang diperuntukkan ke empat kabupaten di Madura: Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.

Pada proses sosialisasi pihaknya mengaku ada keterbatasan yaitu keterbatasan waktu, ruang dan peserta sosialisasi. Atas hal tersebut, pihaknya berharap agar yang ikut pada program sosialisasi dapat menularkan ilmunya kepada masyarakat sekitar.

“Dengan 4 program sosialisasi, setiap kabupaten akan dilaksanakan sekali sosialisasi. Itu sesuai keputusan dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Baca Juga:  Imigrasi Pamekasan Akui Sosialisasi Penggunaan M-Paspor Belum Merata

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Imam Hosairi menyatakan, meskipun Imigrasi hanya mendapatkan empat jatah sosialisasi, terpenting adalah bagaimana proses sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan baik, sebab proses dan target sosialisasi akan mempengaruhi jalannya program sosialisasi.

Dia berharap agar Imigrasi Pamekasan dapat mempertimbangkan jalannya sosialisasi demi tercapainya pemahaman masyarakat pada pembuatan paspor di Pamekasan.

“Masalah jumlah sosialisasi tidak jadi persoalan. Terpenting yaitu siapa saja yang dilibatkan,” tuturnya.

Pewarta: Moh. Farid

Redaktur: Hairul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *