Peroleh Dua Kursi, Nadi Tergerak Ikut Maju Jadi Calon Bupati Pamekasan

News146 views

KABAR MADURA | Hangatnya persaingan untuk menjadi calon bupati dan calon wakil bupati Pamekasan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, membuat  Nadi Mulyadi tergerak ikut nimbrung dalam persaingan itu. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengaku sudah berdiskusi dengan beberapa tokoh.

Nadi mengaku, kemunculan namanya dalam bursa Pilkada Pamekasan 2024 bukan hal baru. Alasannya, jauh sebelum terpilih menjadi anggota legislatif, sudah ada opini di masyarakat yang terbentuk bahwa dirinya sering berdiskusi, baik dari tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun para kepala desa (kades) serta para pengusaha.

Tetapi Nadi menegaskan, diskusi itu memang belum mengerucut pada pilihannya maju menjadi M1 atau M2 Pamekasan, melainkan lebih seputar membangun Pamekasan.

Baca Juga:  Calon Pj Bupati Pamekasan: Rektor IAIN Madura Jadi Pesaing Sekda Masrukin

“Saya tegaskan bahwa siapa pun itu yang sudah masuk ke wilayah ini, pasti ada dua hal. Pertama; kehendak mengabdi kepada masyarakat. Kedua, kehendak untuk berkuasa. Kalau masalah kesiapan mental dan sebagainya, tentu apapun itu kalau sudah menjadi perintah partai pasti siap,” paparnya, Minggu (31/3/2024).

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pamekasan itu juga menyampaikan, dari internal keputusan partai memang tidak ada satu pun rekomendasi yang dikeluarkan untuk menjadi peserta pilkada, tetapi  konsolidasi internal partai masih terjaga, termasuk beberapa partai lainnya.

“Saya logis aja dulu, bahwa PDI Perjuangan mendapatkan 2 kursi, jadi harus berkoalisi dengan partai yang mendapatkan 7 kursi, maka itu menjadi 9, sehingga dengan komposisi kursi itu, maka bisa ditarik kesimpulan awal saat ini masih siap di posisi cawabup, tetapi nanti bisa terus berkembang sesuai dengan konsolidasi yang berkembang,” ulas mantan jurnalis ini.

Baca Juga:  UNIBA Madura Resmikan Fakultas Hukum

Keluarga besarnya diakui juga sudah mendukung atas ikhtiar politik yang sedang diusahakannya. Tetapi dengan catatan harus mengedepankan kepentingan masyarakat, karena muaranya adalah pengabdian.

“Jadi saya sudah sampaikan kepada seluruh keluarga besar, jadi politisi ini seperti ini, akhirnya mereka menerima, ya bismillah, saya tidak mau masuk pada ranah keputusan tertentu tanpa diskusi, makanya saya lebih mengulang kata arembhek (diskusi), baik di keluarga maupun umum, sekiranya untuk kebaikan dan mendapatkan dukungan, ayo bismillah,” terang pria asal Kecamatan Kadur tersebut.

Pewarta: Khoyrul Umam Syarif

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *